Mengapa Bunda Harus Puasa Retinol selama Hamil?
Kehamilan

Mengapa Bunda Harus Puasa Retinol selama Hamil?

Di masa sekarang, perawatan kulit atau skincare sudah menjadi kebutuhan, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Tujuannya tidak hanya untuk penampilan tetapi juga menjaga kesehatan, melindungi kulit dari risiko paparan sinar matahari, dan mengatasi masalah kulit lainnya. 

Mengurangi risiko penuaan juga merupakan salah satu tujuan perawatan kulit. Banyak produk beredar di pasaran yang menawarkan klaim untuk mengurangi kerutan dan menghidrasi kulit sehingga wajah tampak segar dan lebih awet muda. Saat ini, kandungan yang dipercaya bisa melakukan semua itu secara efektif adalah retinol. 

Apa Itu Retinol?

Retinol adalah derivatif atau zat turunan dari vitamin A. Zat ini bekerja dengan merangsang pengelupasan sel kulit mati dan memicu pertumbuhan sel kulit baru sehingga kulit akan lebih elastis sekaligus meningkatkan regenerasi kulit, membuat warna kulit lebih merata, melepaskan sumbatan pada pori-pori sehingga membuat pori-pori mengecil, produksi minyak menurun, serta mengurangi hiperpigmentasi yang membentuk bintik hitam di wajah. Bahkan, retinol ikut menstimulasi produksi kolagen dan elastin yang mengurangi garis kerutan secara signifikan. Bahan ini banyak ditemukan pada produk pembersih, serum wajah, dan krim pelembap. 

Penggunaan retinol secara topikal (dioles pada kulit) maupun oral bisa diserap kulit dan janin sehingga meningkatkan level vitamin A pada tubuh. Vitamin A yang terserap akan disimpan dalam jaringan lemak tubuh dan mengendap di sana. Karena tidak dibuang melalui sekresi, jumlahnya akan terus menumpuk sesuai pemakaian. Untuk ibu yang sedang hamil, penumpukan vitamin A ini akan melebihi batas aman dan menimbulkan efek negatif. Belum ditemukan tingkat aman retinol untuk ibu hamil, karena itu penggunaannya perlu dihindari selama Bunda menjalani program hamil, kehamilan, dan menyusui. Ini juga berlaku pada retinoid yang bekerja lebih agresif dari retinol. 

Bahaya Retinol untuk Kandungan

Penggunaan retinoid atau retinol saat hamil perlu dihindari karena zat aktifnya dapat masuk ke dalam aliran darah dan menembus plasenta sehingga bisa menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya bisa mengalami kontraksi prematur hingga keguguran. Sementara efeknya pada janin, yang sering disebut Fetal Retinoid Syndrome (FRS), meliputi:

Retinol bukan satu-satunya kandungan produk perawatan kulit yang mampu menghambat efek penuaan. Ada beberapa alternatif zat berfungsi sama yang aman untuk kehamilan dan mudah ditemukan di berbagai produk, yaitu:

Meski retinol untuk ibu hamil tidak aman, bukan berarti vitamin A harus dihindari selama kehamilan. Beta karoten merupakan turunan vitamin A yang aman dikonsumsi, mudah dicerna, dan bisa ditemukan pada sayuran seperti wortel, labu kuning, tomat, dan selada. Menerapkan gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang dan minum air putih yang cukup juga akan membantu menjaga kesehatan kulit.

Bunda yang menggunakan produk perawatan kulit secara rutin dan merencanakan kehamilan perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan produk Bunda aman digunakan. Untuk memudahkan, gunakan telemedicine yang bisa sekaligus mengirimkan foto atau berbicara melalui video call. Dengan aplikasi BundaPintar, telemedicine dengan dokter hanya perlu sekali klik sehingga lebih praktis dan nyaman untuk Bunda. 

Sumber: